Lingkupstudi kognitif meliputi beberapa hal seperti persepsi, pencatatan sensori, pengenalan pola, dan perhatin, ingatan dan pembentukan konsep, bahasa, perkembangan kognitif, penalaran, pemecahan masalah dan kreativitas, pembuatan keputusanintelegensi manusia, dan intelegensi buatan, hubungan antara emosi atau suasana hati (mood) dengan Adabeberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut : 1) Penentuan panitia penerimaan siswa baru. 2) Penyediaan format atau biodata siswa Bagi para peserta didik senior, dengan adanya orientasi ini akan mengetahui lebih dalam mengenai peserta didik penerusnya di sekolah tersebut. Pengelompokan Siswa. 39, naratif merujuk pada hal yang memiliki tujuan atau maksud penyapaian. Naratif sebagai kata sifat dapat dipahami sebagai hal yang mengandung atau berhubungan dengan proses penyeritaan. Secara rinci, Katrin Becker mengutip pemikiran Gagne (2005) dengan memaparkan naratif ke dalam sepuluh karakteristik sebagai berikut: 1. KataOrientasi bermakna luas meliputi ; melihat, mengenal, pandangan, pendapat, sikap, penilaian 1. orientasi kognitif, yaitu orientasi warga yang sifatnya kognitif atau pengetahuan seperti pengetahuan, wawasan, kepercayaan, dan keyakinan warga Hal ini dikarenakan terjadinya harmonisasi hubungan warga negara dengan Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Pendidikan merupakan salah satu akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan adanya pendidikan, diharapkan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik dan bermakna. Tentu, hal itu tidak bisa diperoleh jika seseorang tidak mampu merefleksikan makna pendidikan di dalam dirinya. Itulah mengapa, seseorang perlu memahami pengetahuan metakognitif. Lantas, apa itu metakognitif? Pengertian Metakognitif Istilah ini dipopulerkan oleh John Flavel, yakni psikolog asal Amerika Serikat. Metakognitif adalah kesadaran seseorang untuk mengontrol ranah kognitif di dalam dirinya. Jika kesadaran ini ada di dalam diri siswa, maka ia tahu apa yang akan diperbuat di kala ia tidak tahu. Adapun ranah kognitif yang bisa dikontrol di dalam diri seseorang adalah merencanakan, mengawasi, serta merefleksikan setiap permasalahan yang dihadapi. Contoh metakognitif dalam pembelajaran adalah ketika siswa bisa merefleksikan hal-hal yang dipelajarinya sehingga terbentuk kesadaran diri yang bernilai bagi guru dan orang lain. Pengertian Metakognitif Menurut Para Ahli Adapun pengertian metakognitif menurut para ahli adalah sebagai berikut. 1. Flavel Kemampuan seseorang untuk menilai kesulitan sebuah masalah, mengamati tingkat pemahaman diri, menggunakan berbagai info untuk tujuan tertentu, serta menilai kemajuan belajar sendiri. Intinya, metakognitif ialah kemampuan seseorang untuk mengetahui bagaimana ia belajar. 2. Matlin Pengetahuan, kesadaran, dan kontrol seseorang terhadap proses kognitif dirinya. 3. McDevitt dan Ormrod Pengetahuan yang manusia miliki tentang proses kognitif diri mereka sendiri dan juga pada proses kognitif tertentu yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan daya ingat. 4. Bouffard Pengetahuan eksplisit seseorang terkait cara berpikir dan pada aturan yang dibuat sendiri agar dapat menjalankan proses berpikir saat menerapkan sebuah pengetahuan. 5. Tacassu Bagian perencanaan, pemonitoringan, dan pengevaluasian proses belajar, juga sebuah kesadaran dan penguasaan akan proses belajar. Manfaat Metakognitif Adapun manfaat metakognitif adalah sebagai berikut. Siswa terlatih untuk merefleksikan setiap pengetahuan yang ia bisa menjadi problem solver atas permasalahan di terlatih untuk mandiri, kreatif, dan bekerja lebih mudah untuk mengontrol siswa dalam lebih mudah mengingat materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Fungsi Metakognitif Metakognitif memiliki beberapa fungsi seperti berikut. Sebagai sarana untuk berpikir secara mendalam, sampai diperoleh suatu jawaban atas setiap sarana untuk melatih kemampuan berpikir salah satu upaya dalam membentuk individu pembelajar. Strategi Metakognitif Strategi metakognitif adalah strategi yang digunakan oleh siswa dalam pembelajaran yang didasarkan pada kemampuan metakognitif. Jika siswa sudah terbiasa menggunakan kemampuan tersebut, maka orientasi berpikirnya sudah pada level HOTS high order thinking skill. Contoh penerapan strategi metakognitif dalam pembelajaran Fisika. Anggi diminta oleh Bapak/Ibu guru untuk mengerjakan soal Fisika tentang Dinamika Gerak Lurus. Setelah diberi soal, ternyata banyak yang tidak bisa dikerjakan Anggi. Kemudian, ia berusaha merefleksikan hal-hal yang membuatnya bingung dalam mengerjakan soal. Berdasarkan proses refleksi tersebut, Anggi menemukan jawabannya, yaitu ia kurang memahami konsep dasar Dinamika Gerak Lurus. Lalu, ia mencoba mempelajari kembali materi Dinamika Gerak Lurus serta menghubungkannya dengan penjelasan Bapak/Ibu guru. Akhirnya, Anggi bisa menemukan metode yang tepat dalam mengerjakan setiap soal tentang Dinamika Gerak Lurus. Berdasarkan contoh di atas, terlihat bahwa Anggi memiliki kemampuan metakognitif yang baik. Penerapan Metakognitif dalam Pembelajaran Pembelajaran identik dengan proses berpikir. Dalam pembelajaran, setiap siswa dituntut untuk selalu berpikir terkait materi yang sedang dipelajari, baik bagaimana hakikat materi tersebut sampai penerapannya dalam kehidupan. Oleh sebab itu, dibutuhkanlah metakognitif dalam pembelajaran. Hal ini sudah dirumuskan oleh Lorin Anderson, yaitu seorang penulis asal Amerika Serikat. Metakognitif menurut Anderson dibagi menjadi lima komponen, yaitu sebagai berikut. 1. Persiapan dan rencana pembelajaran Komponen ini berisi rumusan tujuan pembelajaran yang tertulis di dalam RPP. Artinya, metakognitif dalam RPP harus memuat tujuan pembelajaran yang jelas dan sistematis, sehingga bisa mempermudah siswa dalam mempersiapkan proses belajarnya. Dengan demikian, tujuan pembelajaran akan tercapai. 2. Pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran Setiap siswa tentu bisa mengukur kemampuan dirinya sendiri dalam proses pembelajaran. Setelah memutuskan proses pembelajaran mana yang akan dipilih, mereka tentu bisa menentukan strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru hanya berperan sebagai pembimbing. 3. Penggunaan strategi dan pemantauan Dalam menerapkan strateginya, siswa harus bisa memantau dan mengendalikan cara berpikirnya agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Dalam hal ini, guru berperan mengarahkan siswa untuk memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan terbaik dalam pemecahan masalah. 4. Pengaturan berbagai strategi pembelajaran Jika siswa memiliki kemampuan kognitif yang baik, tentu ia bisa mengolaborasikan berbagai strategi yang telah dipilihnya. Selain itu, siswa juga harus mampu menempatkan strategi mana yang masih atau tidak bisa digunakan. 5. Evaluasi atas strategi yang digunakan dalam pembelajaran Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui strategi mana yang sesuai dengan pemecahan masalah tertentu. Dengan adanya evaluasi ini, siswa sudah dilatih untuk memberdayakan pemikirannya di lingkup pendidikan. Interaksi antara lima komponen di atas akan saling berkaitan satu sama lain, sehingga akan menghasilkan kemampuan metakognitif yang baik bagi siswa. Cara Mengukur Kemampuan Metakognitif Kemampuan metakognitif bisa diukur melalui beberapa indikator. Adapun indikator metakognitif tersebut adalah sebagai berikut. 1. Indikator perencanaan Indikator perencanaan meliputi siswa mampu menunjukkan informasi dan petunjuk awal yang berkaitan dengan pemecahan mampu menyusun hal-hal yang akan dilakukannya. siswa mampu mengalokasikan waktu. 2. Indikator pemantauan Indikator pemantauan meliputi siswa mampu menjaga setiap proses agar berjalan sesuai mampu menganalisis setiap informasi mampu menentukan langkah yang akan diambil bersegera untuk membuat keputusan di saat menemui kendala. 3. Indikator penilaian Indikator penilaian meliputi siswa mampu memastikan bahwa proses yang dikerjakannya berjalan dengan baik sesuai mampu mempertimbangkan strategi yang dipilihnya dalam pemecahan masalah yang mampu mempertimbangkan strategi lain yang mungkin bisa dikolaborasikan dengan strategi yang sedang dijalankan. Dari pembahasan di atas, tentu Bapak/Ibu bisa menyimpulkan bahwa metakognitif merupakan level pencapaian tertinggi seorang pembelajar. Bimbingan serta nasihat Bapak/Ibu di sekolah merupakan salah satu cara mengarahkan peserta didik untuk mencapai level tersebut. Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu. Jangan lupa untuk tetap stay tune bersama Quipper Blog. Salam Quipper! Dalam proses belajar, kita akan melewati tahapan dari semula yang tidak tahu menjadi mengerti, kemudian berilmu hingga ahli dalam bidang yang dipelajari. Rangkaian itu menjadi salah satu pola dalam penempaan di ranah kognitif individu. Secara makna, kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif tidak bisa dipisahkan dengan kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah. Definisi Kognitif Menurut Para Ahli Berikut defini kognitif yang dikutip dari para ahli 1. Menurut Williams dan Susanto, kognitif adalah cara individu bertingkah laku, bertindak, dan cepat lambatnya individu saat memecahkan masalah yang sedang Menurut Piaget, kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di Menurut Neisser, kognitif adalah perolehan, penataan, dan penggunaan Menurut Gagne, kognitif adalah proses internal yang terjadi di dalam pusat susunan saraf ketika manusia sedang Menurut Drever, kognitif adalah istilah umum yang melingkupi metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna. Fungsi dan Peran Kognitif Salah satu fungsi kognitif bisa membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain. Berikut fungsi turunan dari kognitif 1. Memori atau Daya Ingat Fungsi pertama dari kognitif adalah daya ingat. Hal ini berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak. 2. Perhatian Peran kedua dari kognitif adalah perhatian. Bentuk perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar. 3. Fungsi Eksekutif Fungsi ini mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan. 4. Keluwesan dalam Berbahasa Kemampuan berbahasa berkaitan dengan kognitif. Karena dengan bisa berbahasa seseorang akan mampu menyusun kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya. 5. Merasakan dan Mengenali Selanjutnya adalah kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya. Misalnya, membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan seterusnya. Pengertian Teori Belajar Kognitif Teori belajar kognitif adalah metode belajar yang berusaha mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya. Teori belajar kognitif dalam pembelajaran, seperti berikut 1. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku seorang Proses belajar lebih penting daripada Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan. Pendekatan Kognitif Pendekatan kognitif adalah bentuk istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi. Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya. Demikianlah penjelasan singkat mengenai kognitif yang dihimpun dari berbagai sumber. Apabila Anda ingin menguji level kognitif bisa dilakukan pembahasan taksonomi bloom merupakan pengelompokan suatu soal berdasarkan aspek kognitifnya. Menurut Benjamin Bloom, soal-soal di ranah kognitif memiliki enam aspek. Seperti pengetahuan C1, pemahaman c2, aplikasi c3, analisis c4, evaluasi c5, mencipta c6. Adapun intinya ranah dan aspek kognitif mengarah pada substansi pokok dalam materi pembelajaran beserta soal-soal yang dikembangkan dari materi tersebut. Komunikasi adalah suatu proses yang kompleks dan melibatkan banyak aspek pemikiran serta kemampuan sosial. Jika kerusakan pada otak terjadi maka akan mempengaruhi salah satu kemampuan ini termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan sukses. Kesulitan dalam komunikasi kognitif adalah istilah yang sering digunakan untuk masalah tersebut. Bagian lobus frontal khususnya sangat penting untuk kemampuan komunikasi kognitif karena peranannya dalam fungsi eksekutif otak, kemampuan berpikir fleksibel dan perilaku sosial. Walaupun demikian, banyak bagian otak lain yang berinteraksi untuk menampilkan suatu keterampilan lain yang juga penting seperti area lobus temporal dan lobus yang menggunakan orientasi kognitif, dalam teori – teorinya akan menitik beratkan pada proses – proses sentral misalnya pada sikap, ide, dan harapan yang digunakan untuk menerangkan perilaku. Orentasi kognitif berbeda dengan orientasi psikoanalitik yang mempelajari proses yang paling dalam seperti ketidaksadaran, Id, juga terhadap teori – teori mengenai behavioristik yang menekankan studi tentang perilaku pada proses yang terjadi di luar seperti rangsangan dan balasan. Pembelajaran mengenai teori kognitif berhubungan dengan proses yang terjadi pada sistem otak seseorang dan juga sistem saraf seseorang yang belajar, bahwa seseorang akan memproses informasi yang masuk secara Orientasi KognitifOrientasi kognitif dalam psikologi komunikasi memiliki konsep dasar yang mempelajari konsep komunikasi, pemikiran dan membangun pengetahuan. Diungkapkan dalam teori kognitif bahwa tingkah laku manusia yang aktif dan digambarkan sebagai lingkungan yang dipersepsikan oleh orang yang terlibat itu sendiri, penyusunan kognitif yang mencakup proses belajar, berpikir, memecahkan masalah, lupa, perubahan psikologi dan struktur kognitif. Semua itu bisa dipengaruhi oleh kondisi biologis dari individu, prinsip organisasi, dan kondisi yang menghasilkan struktur asli, kebutuhan dan emosi sosial kognitif yang digunakan dalam psikologi, pendidikan dan komunikasi memegang peranan dalam pemerolehan pengetahuan seseorang yang bisa berhubungan langsung dengan pengamatan terhadap orang lain dalam konteks interaksi sosial, pengalaman dan pengaruh media luar. Teori ini dikemukakan oleh Albert Bandura sebagai perluasan dari teori belajar sosial yang disusunnya. Teori tersebut menyatakan bahwa ketika orang – orang mengamati satu contoh yang menampilkan perilaku serta konsekuensinya, mereka dapat mengingat urutan peristiwa tersebut dan menggunakan informasi ini untuk menggiring perilaku pengaruh peranan media massa di masyarakat, memahami mekanisme psikologis melalui komunikasi simbolis akan mempengaruhi pikiran manusia. Albert Bandura mengembangkan teori ini sejak tahun 1960an yang menjelaskan pada bagaimana dan mengapa ada kecenderungan meniru apa yang orang lihat melalui media tertentu atau melalui orang lain. Ini adalah pengembangan dari teori belajar sosial yang mengemukakan kerangka kerja untuk memahami dan memprediksi serta mengubah perilaku manusia. Orientasi kognitif dalam psikologi komunikasi dipahami lewat teori sosial kognitif yang menekankan kepada kapasitas manusia untuk belajar tanpa melewati pengalaman itu teori ini juga disebut sebagai teori belajar observasional yang bergantung pada beberapa hal, termasuk pada kemampuan subyek untuk memahami dan mengingat apa yang dilihatnya, mengidentifikasi lewat mediasi karakter atau situasi yang akan mempengaruhi peniruan dari perilaku. Orientasi kognitif dalam psikologi komunikasi kerap menggunakan teori ini sebagai salah satu teori belajar pada media dan komunikasi massa, komunikasi kesehatan atau komunikasi interpersonal. Tujuannya adalah untuk menjelaskan bagaimana cara seseorang mengatur perilakunya melalui kontrol dan penguatan untuk mencapai perilaku agar dapat mencapai tujuan yang dapat dipertahankan sepanjang waktu. Ketahui juga mengenai tahap perkembangan kognitif pada orang dewasa , perkembangan kognitif pada dewasa awal dan jenis gangguan kognitif pada Teori BanduraOrientasi kognitif dalam psikologi komunikasi dalam teori Bandura memiliki awal dari berbagai gagasan mengenai teori – teori yang berbeda seperti berikutModel of Causation / Model Penyebab – Adaptasi yang dilakukan oleh manusia dalam model teori ini dijelaskan melalui istilah triadic reciprocal causation’ atau timbal balik triadik’. Model ini menggambarkan terjadinya interaksi yang berlangsung terus menerus antara faktor – faktor lingkungan, perilaku dan Kemampuan / Symbolizing Capability – Model teori ini menggambarkan kapasitas manusia untuk bebas dari proses belajar berupa trial and error’, dimana simbolisasi memungkinkan pemikiran abstrak individu untuk mengonsepkan pengalaman yang mungkin terjadi, diuji dengan pemikiran Perwakilan / Vicarious Capability – Menyatakan bahwa seseorang dapat mempelajari perilaku dengan mengamati tindakan orang lain dan konsekuensinya dari tindakan itu. Kemampuan yang dimiliki manusia untuk belajar yang diturunkan akan menghalangi proses belajar sambil melakukan untuk mencapai Berpikir – Perilaku yang berasal dari manusia sebagian memiliki tujuan tertentu dan karenanya diatur oleh pemikiran yang telah terjadi. Pemikiran akan memerlukan perenungan mengenai konsekuensi tindakan, menetapkan tujuan dan merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan. Individu akan mempu merealisasikan konsep pemikiran serta hasilnya dan menciptakan motivasi atau bahkan hambatan untuk mengarahkan pemilihan dari tindakan apa yang akan Mengatur Diri Sendiri – Kombinasi standar diri pribadi dan standar masyarakat digunakan untuk evaluasi diri sendiri dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan diri akan diharapkan memiliki efek berupa motivasi atau penghambat yang dialami seseorang ketika ia sedang mempertimbangkan untuk tindakan Refleksi Diri – Orang – orang mengevaluasi perilaku mereka dan menyesuaikan sesuai dengan konsekuensi yang akan dialami dan juga patuh terhadap standar dari dalam dan luar. Ini adalah bagian dari persepsi individu mengenai kompetensi mereka. Refleksi diri ditekankan oleh Bandura dapat menghasilkan pola pikir yang Nature – Sifat manusia ini berasal dari faktor genetik yang dapat mempengaruhi potensi perilaku. Karena itu tindakan manusia merupakan kombinasi antara kemampuan kognitif yang telah dipelajari dengan faktor psiko-fisiologis yang dibawa sejak lahir. Ketahui juga mengenai pembahasan perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir, pembentukan konsep dalam psikologi kognitif dan aplikasi psikologi kognitif dalam kehidupan sehari – Orientasi Kognitif dalam KomunikasiAsumsi yang ada pada orientasi kognitif dalam psikologi komunikasi adalah bahwa satu proses belajar akan terjadi jika seorang mengamati model yang menampilkan perilaku tertentu dan mendapatkan imbalan atau hukuman sebagai hasil dari perilaku tersebut. Pengamatan ini akan mengembangkan harapan mengenai apa yang akan terjadi jika ia melakukan perilaku tersebut. Beberapa kesulitan dalam berkomunikasi merefleksikan suatu rentang potensi perubahan kognitif seperti berikutKesulitan memusatkan perhatian dan fokusMasalah pada bidang ini bisa mengarah kepada kesulitan berkomunikasi seperti berikut ini contohnya tidak bisa berkonsentrasi pada program televisi yang biasanya dapat dinikmati sehingga mulai mengajak berbicara dan mengacaukan fokus orang lain yang juga sedang menikmati program tersebut. Mungkin juga terjadi kesulitan berfokus kepada percakapan sehingga sering mengakhiri percakapan secara tiba – tiba atau menghindarinya sekaligus. Gagal menaruh perhatian yang berakibat ketinggalan informasi penting sehingga menyebabkan mereka mengatakan hal yang tidak layak dan memalukan, dan mengalami kesulitan membagi perhatian diantara dua aktivitas atau ingatanSeseorang dengan masalah memori mungkin akan menemukan kesulitan untuk mengakses informasi yang mereka ketahui. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seperti mengingat kata – kata dan mengingat nama orang, yang sangat penting untuk berkomunikasi secara sosial. Kegagalan untuk mengingat nama, wajah, atau informasi yang relevan dalam suatu percakapan bisa menyebabkan malu dan akibatnya akan menghindari situasi literalKerusakan di bagian kanan otak mungkin akan menyebabkan kemampuan interpretasi verbal seseorang menjadi sangat konkret dan memahami hal – hal secara harfiah. Mereka mungkin akan mengalami kekurangan untuk menangkap makna humor dan sarkasme dan melewatkan makna tersirat dalam percakapan. Masalah ini bisa menghasilkan seseorang menerima pesan dengan cara yang salah. Ia juga bisa salah mengerti ekspresi umum yang digunakan orang – logika dan kemampuan memecahkan masalahPerubahan dalam kemampuan pemecahan masalah bisa menghasilkan sesuatu masalah ketika seseorang tidak dapat menggunakan bahasa untuk berpikir secara menyeluruh dan memecahkan masalah. Ini bisa menyebabkan mereka menggunakan penilaian yang salah dan keputusan yang salah juga. Ketidak mampuan menalar dan tidak mampu memecahkan masalah juga bisa mengakibatka orang mengalami kesulitan dalam gaya percakapan mereka, dengan gagal memahami sudut pandang logis orang lain dan menjadi tidak fleksibel dalam pendapatnya kognitifIstilah ini adalah istilah jangka panjang yang umum digunakan dalam psikologi kognitif sebagai konsekuensi dari cedera otak. Jika seseorang kelelahan, maka ia seringkali tidak dapat mengelola kognitifnya dengan baik terutama dalam berkomunikasi. Berkurangnya perhatian dan konsentrasi, mereka akan kurang mampu berpikir jernih dan bisa menjadi mudah tersinggung serta agresif. Kelelahan kognitif juga bisa menimbulkan masalah komunikasi lain seperti aphasia, dysarthia dan dyspraxia of memproses informasiOrientasi kognitif dalam psikologi komunikasi berupa kelambatan memproses komunikasi adalah konsekuensi umum dari cedera otak dan bisa berarti bahwa seseorang tidak dapat mengikuti percakapan yang berkembang dengan cepat. seringkali ia akan berkomentar bahwa ia mengalami kesulitan ketika sedang sibuk atau ketika berbicara dengan lebih dari satu kemampuan komunikasi sosialKesulitan dalam komunikasi sosial khususnya dihubungkan dengan cedera lobus frontal otak. Kesulitan di area ini bisa berarti seseorang tidak dapat mengenali petunjuk sosial sehari – hari baik itu verbal maupun non verbal. Ada rentang luas mengenai norma – norma yang dapat diterima dalam budaya apapun, dan cedera otak mungkin dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengenali dan menerapkan norma – norma ini secara wawasanSeseorang mungkin kekurangan atau memiliki wawasan terbatar terhadap semua masalah komunikasi. Mereka mungkin masih mempercayai bahwa mereka masih bersikap normal tepat seperti apa yang pernah dilakukan sebelumnya. Ini bisa menyulitkan bagi orang lain yang berinteraksi dengan mereka. Jika seseorang kekurangan wawasan, maka akan sangat sulit untuk mengubah perilaku yang bermasalah karena akan sulit mengatasi masalah yang tidak diketahui keberadaannya. 100% found this document useful 2 votes663 views22 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes663 views22 pagesTeori Orientasi KognitifJump to Page You are on page 1of 22 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 20 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

orientasi kognitif meliputi berbagai hal berikut ini kecuali